Dari Kamar Tidur Menuju Perusahaan Kelas Dunia

Hi guest...lama gag coret-coret hehee...kali ini saya ingin menuliskan cerita tentang wirausaha muda mandiri,,,
Selembar kertas yang tahun lalu (2011) diberikan oleh bapak dosen saya yang mengajar mata kuliah "Pengantar Bisnis", hmmm... setelah saya baca ceritanya menarik, bisa membangkitkan semangat kita untuk berkreasi yang mampu menghasilkan yang selama ini orang hidup cari-cari is "arto" bahasa inggrisnya uang hihihi...
Langsung aja niiihh...saaya tuliskan !!!
Selamat membaca... :)

Dari Kamar Tidur Menuju Perusahaan Kelas Dunia

       Ketekunan dan cita rasa seni tinggi mengantar Yohanes Auri menjadi wirausaha sukses diusia muda. Keikutsertaan pada ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) menjadi titik tolak pengembangan usaha jasa desain grafis yang dirintisnya sejak bangku kuliah.

       Kreativitas bisa lahir dimanapun, tak terkecuali di kamr tidur. Inilah yang dialami Yohanes Auri, finalis nasional WMM2010 asal Jakarta. Kamar tidur di rumahnya yang berlokasi di Meruya Ilir, Jakarta Barat, menjadi saksi bagaimana pria kelahiran 8 februari 1985 itu berjuang merajut mimpi.

       "Salah satu rumus saya dalam memulai usaha yaitu mulailah dari posisi dimana kita berada. Lantaran waktu itu saya hanya punya sebuah kamar yang dijadikan studio desain dan satu komputer butut, ya saya mu;ai dengan itu," ungkap Auri, sapaan akrabnya, kepada SINDO akhir pekan lalu.

       saat itu 2004, Auri masih duduk sebagai mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusantara Jakarta. Berbekal satu unit komputer di kamarnya, setiap hari Auri mengutak atik peranti lunak (software) yang biasa digunakan desain grafis. Dari kebiasaan itu, Auri membulatkan tekat membuka usaha jasa desain grafis.

      "Masalh terbesar kalau mau memulai bisnis, orang selalu merasa dirinya tidak bisa, masih terlalu muda, atau tidak ada modal. Saya berusaha mematahkan bermacam alasan dan ketakutan itu dengan memaksimalkan taste desain yang saya punya," ucapnya.

       Disela kesibukan kuliah, Auri lantas menjadi freelancer yang menawarkna jasa desain grafis seperti pembuatan brosur, logo dan company prifile. Tak hanya di kampus, Auri juga bergerilya menelepon satu persatu perusahaan dengan harapan calon klien tertarik menggunakan jasanya. "Kerjaan apapun saya ambil yang penting bisa ngumpulin portopolio dulu," kenangnya.

       Auri menamai usaha pertamanya "Flux Design" yang berkantor secara lesehan di kamr tidur rumahnya. "Flux" bermakna perubahan terus menerus ke arah yang lebih baik. Filosofi inilah yang dianut Auri dalam membesarkan usaha yang dirintis sendirian itu.

       "Saya berdoa, Tuhan kalau memang diizinkan saya untuk meneruskan perusahaan ini, saya minta akhir bulan dikasih satu saja orderan. Kalau sampai akhir bulan tidak dapat, saya akan melamar pekerjaan. Ternyata, tepat tanggal 26 januari 2006 saya dikasih satu orderan desain dari perusahaan asosiasi banking, nilainya sekitar Rp 15jt," bebernya.

       Usai menggarap orderan tersebut, orderan lain mulai banyak menghampiri. Dibantu seorang desain grafis, Auri meluaskan jaringan dan mulai memfokuskan kesegmen korporasi seperti perbankan, asuransi, sekuritas, properrti, dan usaha lainnya. jasa yang ditawarkan antara lain pembuatan laogo, company profile, kalender, brosur, dan kebutuhan alat promosi lainnya. Kelebihan desin yang beda dan disesaikan dengan imej perusahaan yang bersangkutan.

       Hingga kini tercatat lebih dari 100 klien yang telah memanfaatkan jasa Flux Design. Omzet perusahaan yang pada 2006 hanya Rp100jt pun meningkat menjadi milliaran pada 2010.

       Keikutsertaan pada ajang WMM diakui Auri sangat bermanfaat dalam penegmbanagan usahanya. Saat itu Auri terpilih sebagai finalis WMM 2010 untuk bidang usaha kreatif. Sejak itu Auri bersama finlais lainnya mendapatkan kesempatan mengikuti pameran dan berbagai pelatihan serta seminar wirausaha yang diselenggarakan Bank Mandiri.

      "Dalam pelatihan ini sssaya mendapat banyak pelajaran tentang cara agar perusahaan kita menjadi world class. Misal klien dan yang terpenting adalah people, bagaimana membangun orang di dalam perusahaan. Itu sangat berguna diterapkan di dalam perusahaan," tuturnya.

       Seiring perkembangan usahanya, sejak Februari 2011, Auri memindahkan kantor dari rumahnya ke sebuah ruko tiga lantai di kawasan perkantoran Kencana Niaga, Jakarta Barat. Di lokasi yang sama, Auri juga mendirikan usaha digital printing bernama "maungeprint.com". Diusianya yang masih tergolong muda ini, Auri telah membuka lapangan kerja dengan jumlah karyawan tetap 16 oarang yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan suku bangsa.

      "Dulu waktu lulus kuliah, tugas saya di Flux Design rangkap lima, sebagai bos, desainer, guskurir, kalau sekarang sudah lebih jelas pembagian tugasnya seiring waktu dan dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja. jadi saya bisa lebih fokus memikirkan bisnisnya supaya target perusahaan tercapai dan menyejahterakan semua karyawan saya" tandanya.

       Auri optimistis masa depan desain grafis di Indonesia kian cerah. Terlebih, desain buatan orang Indonesia  sesungguhnya sangat bagus dan tidak kalah dibanding desain asing. Adapun tantanganya adalah mempertahankan eksistensi dan kreatifitas sekaligus mencari ide-ide baru yang lebih segar dan lebih baik dari sebelumnya. Dilain pihak Auri menyayangkan masih banyak kalangan masyarakat yang menilai karya desian grafis sebagai sesuatu yang kurang penting dan mahal. Padahal, desain sebagai seni bisa dinilai dengan uang.

       Ke depan Auri berencana masuk ke pangsa pasar internasional dengan cara mengikuti pameran di luar negeri. Ia juga menargetkan untuk bisa menggaet klien dari perusahaan luar negeri. Dengan kemampuan mendisein bertaraf internasional, Auri percaya diri bahwa agensi lokalpun mampu bersaing dan menembus pasar internasional, "Saya yakin kita bisa maju jika terus berkarya yang lebih baik dan menjadi satu kebanggaan lagi bagi saya dan bagi Indonesia tentunya," tandasnya.

Naaahhh...itulah ceritanya guest...coba kalau kita bisa mengikuti jejaknya wooww..amazing!!!